INFOMEDIA.ID, BLORA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, bersama Pemerintah Daerah Blora, perwakilan Fasilitas Kesehatan (Faskes), dan Asosiasi Fasilitas Kesehatan, membahas peningkatan kualitas pelayanan bagi peserta JKN.
Pertemuan forum kemitraan yang diadakan di Blora, pada Rabu (8/5) di ruang rapat Bupati tersebut membahas berbagai persoalan yang terjadi di lapangan. Adapun salah satu pokok pembahasan yang ditekankan adalah membuat strategi percepatan layanan di Faskes.
Sekretaris Daerah (Sekda) Blora, Komang Gede Irawadi, sebagai Ketua Forum Kemitraan dalam rapat tersebut menyatakan, salah satu permasalahan yang memang harus segera diselesaikan adalah bagaimana caranya membuat sistem agar pelayanan kesehatan bisa dilakukan dengan cepat namun berkualitas.
“Kualitas layanan di fasilitas kesehatan harus terus kita diperhatikan, mulai dari kecepatan pelayanan sampai dengan sarana penunjang yang ada. Hal ini tak lepas dari terus bertambahnya peserta JKN di wilayah Blora,” terangnya.
Peserta JKN di wilayah Blora saat ini mencapai 95.93% dari total jumlah penduduk 915.813 jiwa, sedangkan jumlah faskes mitra BPJS Kesehatan di wilayah Blora terdiri dari 65 faskes tingkat pertama dan 8 faskes tingkat lanjut.
“Dengan jumlah faskes yang ada dan perhitungan rata – rata kunjungan pasien harus diperhitungkan dengan baik untuk membuat sistem yang dapat memberikan pelayanan dengan cepat tanpa mengurangi kualitas pelayanan kesehatan itu sendiri, ini juga harus diperhatikan,” terang Komang.
Kunjungan peserta JKN dalam mendapatkan pelayanan kesehatan baik kunjungan sakit maupun kunjungan sehat mengalami peningkatan setiap tahunnya, terhitung dari tahun 2014 jumlah kunjungannya 331.976 peserta dan pada tahun 2023 tercatat sebanyak 1.624.062 peserta JKN mengunjungi faskes.
“Tidak bisa di pungkiri bahwa dengan adanya program JKN sangat membantu masyarakat Blora pada khusunya dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan, ini terlihat jumlah kunjungan yang mengalami peningkatan pesat. Tentunya hal ini juga akan berpengaruh pada kualitas pelayanan kesehatan yang ada,” tuturnya.
Dalam diskusi yang berlangsung, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pati, Wahyu Giyanto menyampaikan strategi yang dapat dilakukan dalam percepatan waktu layanan di fasilitas kesehatan yang berdampak pada peningkatan mutu layanan kesehatan.
“Salah satu cara dalam mempersingkat waktu layanan adalah dengan memaksimalkan melalui penerapan Bridging Sistem Antrean Online Mobile JKN, Digitalisasi E-Farmasi dan komitmen bapak/ibu dokter praktek sesuai jadwal layanan,” terang Wahyu.
Dari hasil customer journey pelayanan rawat jalan yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan Cabang Pati, rata – rata waktu tunggu pelayanan mulai dari proses administrasi sampai dengan pelayanan kesehatan selesai membutuhkan waktu dari 2,5 jam sampai dengan 3,5 jam per pasien.
“Kami telah mengetahui ada beberapa penyebab yang menjadikan waktu pelayanan tersebut menjadi lama dan ini yang sedang kami tindak lanjuti. Dan kami menghendaki waktu pelayanan di faskes bagi peserta JKN mulai dari administrasi pendaftaran sampai dengan selesai dilayani kurang lebih 1 jam,” terangnya.
Dirinya menambahkan dengan waktu layanan yang cepat berdampak pada efisiensi operasional faskes tersebut dan peningkatan kepuasan pasien, hal ini dapat terwujud dengan pemanfaatan inovasi yang telah dibuat oleh BPJS Kesehatan dalam memudahkan pelayanan bagi peserta JKN.
“Dengan dukungan kuat dari Pemda dan pemangku kepentingan yang ada di dalam forum ini, percepatan waktu layanan bisa segera terwujud dan semua pihak dapat merasakan manfaatnya,” pungkas Wahyu.
Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, diharapkan bahwa perbaikan signifikan akan segera terwujud, membawa manfaat positif bagi masyarakat Blora dalam mendapatkan akses kesehatan yang lebih baik dan efisien. (Gun).