BLORA. Upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Blora rupanya tidak hanya difokuskan dengan pembangunan infrastruktur fisik saja, namun juga pembangunan sumber daya manusia (SDM) nya melalui jalur pendidikan agar mampu berdaya saing.
Untuk itu, Kamis (22/4/2021) sore kemarin, Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., bersama Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST., MM., bersilahturahmi ke Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., untuk merintis kerjasama.
Bertempat di Gedung D Ditjen Dikti kawasan Senayan, Jakarta, Bupati dan rombongan diterima langsung oleh Dirjen Dikti, Prof. Nizam. Banyak permasalahan dan potensi Blora yang disampaikan Bupati kepada Dirjen Dikti. Diantaranya ingin mengembangkan potensi pertanian, peternakan dan pengembangan kawasan hutan dengan menggandeng perguruan tinggi.
“Kemiskinan Blora ini masih zona merah, sekitar 11,9 persen diatas rata-rata Jawa Tengah dan Nasional. Oleh sebab itu, dengan mayoritas rakyat kita petani dan peternak sekitar hutan, maka kita ingin menjalin kerjasama dengan Ditjen Dikti untuk pengembangan pertanian, peternakan dan pengembangan kehutanan secara bersama-sama. Yang muaranya untuk penanggulangan kemiskinan,” terang Bupati.
“Kami sudah merintis adanya kerjasama dengan UGM dan IPB. Yakni Bengkel Sapi nya Prof. Agus Ali Dekan Fakultas Peternakan UGM dan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) yang Prof. Muladno, Guru Besar IPB. Kedepan kita ingin agar Ditjen Dikti bisa mendorong perguruan tinggi lainnya untuk membantu Blora di ketiga sektor tadi,” sambung Bupati Arief.
Mendengar penjelasan Bupati, Prof. Nizam, Dirjen Dikti yang juga guru besar Teknik Sipil UGM Yogyakarta ini, menyambut baik dan menyatakan kesiapannya untuk bekerjasama dengan Pemkab Blora.
“Tadi sudah banyak yang disampaikan Pak Bupati, kita bahas bersama dan konsepnya bagus. Yakni ingin membangun perekonomian daerah berbasis pertanian, peternakan dan kehutanan. InshaAllah kami siap membantu, bisa diakselerasikan dengan platform yang ada di Kemendikbud khususnya Dikti,” ujar Prof. Nizam.
Usai pertemuan, keduanya sepakat untuk menyusun pola kerjasama diantara kedua belah pihak agar kedepan keberadaan Ditjen Dikti, Perguruan Tinggi, masyarakat dan dunia industri bisa saling membantu. (*Guns