BOGOR, INFOMEDIA.ID.
Pembeli tembakau, Bang Levi mengungkapkan awalnya menggunakan rokok pabrikan dan sudah berjalan beberapa tahun ini, beralih ke tembakau (lintingan). Menurutnya, harga rokok pabrikan kian hari makin tak terjangkau di kantongnya.
Bang Levi menambahkan ide ini bermuncul dari seorang saudara, terlihat sangat menikmati rokok lintingan, iseng iseng mencoba dan keterusan.
“Lebih hemat dan tembakau lebih banyak varian rasanya. Ekonomis dan terjangkau pula, sebungkus biasanya Rp. 20 ribu lebih, kini lebih hemat,” ungkap Bang Levi, saat berada ditoko Alka Tembakau, di KP. Sindangsari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jabar, pada Jumat (2/2/2023).
Hal senada juga disampaikan, Winda Novia Sari (34) warga Bandung, Jawa Barat, tadi lewat dan melihat toko tembakau ini. Kebetulan buat oleh oleh orang tua yang kebetulan penikmat tembakau linting.
Pasangan setia yang dikaruniai tiga anak ini, menambahkan di toko Alka Tembakau ini sangat lengkap dan banyak varian rasa, harganya pun kompetitif lebih murah.
“Ya ini, buat oleh – oleh orang tua. Tadi habis jalan – jalan bersama suami tercinta dan keluarga,” ungkap mamah Winda, saat dipanggil sang suami tercinta.
Sementara pemilik toko Alka tembakau, Susilawati mengatakan lifestyle perokok pabrikan yang bergeser ke lintingan, kini kian berkembang di kaum milenial.
Susilawati juga menceritakan bahwa di tokonya juga menyediakan berbagai macam tembakau yang kekinian dengan banyak varian rasa/merk mulai dari Jayana, Queenbee, SW, Roll Now, Virgin dan lainnya, bagi pecinta rokok linting (tengwe/linting dewe) di daerahnya.
Selain itu, kata Teh Nchie (sapaan akrab Susilawati), selain menyediakan berbagai macam jenis tembakau, juga tersedia bahan lintingan seperti busa, papir, maupun alat linting.
“Alhamdulillah, bisnis yang dikelola ini bisa buat nambah nambah kebutuhan,” ungkap Susilawati. (Gun).
