Bupati Blora Berharap Bendung Gerak Karangnongko Pasok Air Bersih Di 3 Kecamatan

Kunjungan Bupati Blora

BLORA, INFOMEDIA.ID

Dalam rangka mendukung kelancaran tahapan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko di Kecamatan Kradenan yang akan membendung Sungai Bengawan Solo. Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si, bersama Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST., MM., pada Rabu siang (2/6/2021) melaksanakan kunjungan kerja ke kantor Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS-BS) yang ada di Kabupaten Sukoharjo.

Dalam kesempatan itu, Bupati meminta penjelasan perkembangan terakhir tahapan pembangunan Bendung Gerak yang menjadi salah satu proyek strategis nasional tersebut. Sehingga Pemkab Blora bisa merumuskan langkah-langkah pendamping agar dalam pelaksanaannya di lapangan nanti tidak ada hambatan.

“Ya, kita datang langsung ke BBWS Bengawan Solo selain untuk silahturahim juga untuk berkoordinasi tentang pembangunan Bendung Gerak Karangnongko yang tahun ini akan dimulai tahapannya di Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan. Mengingat nantinya juga mengharuskan adanya relokasi pemukiman warga di beberapa desa bagian hulu. Sehingga butuh penyamaan langkah,” ucap Bupati Arief.

Selain itu, Bupati berharap dengan sangat agar bending gerak ini nantinya bisa menyukupi kebutuhan air bersih untuk wilayah 3 Kecamatan yakni Kradenan, Randublatung hingga Jati yang selalu kekeringan saat musim kemarau tiba.

“Kami mohon dari BBWS Bengawan Solo bisa ikut mengupayakan ini. Salah satu janji politik kami bersama Bu Wakil Bupati adalah tentang air bersih. Nah kami sangat berharap adanya proyek nasional bending gerak Karangnongko ini bisa menunjang program tersebut. Untuk teknisnya seperti apa, kami dari Pemkab siap,” tambah Bupati.

Hal senada juga disampaikan Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati yang ikut hadir dalam acara tersebut. Dirinya ingin keberadaan bending gerak bisa benar-benar memberikan manfaat untuk masyarakat di Blora Selatan.

“Beban sosial kami cukup berat karena harus merelokasi pemukiman warga. Sehingga kami sangat berharap azas manfaatnya bisa benar-benar untuk Blora. Selain untuk air baku pemenuhan air bersih, juga irigasi dan pariwisatanya. Tampak mukanya di wilayah Blora,” ungkap Wakil Bupati.

Adapun permintaan Bupati, direspon langsung oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Dr. Ir. Agus Rudyanto, M.Tech.

“Nanti bisa kita hitung lagi untuk asas manfaat bagi warga Blora. Tolong dihitung saja Pak seberapa besar kebutuhan air bersih di wilayah tersebut. Agar bisa kita sampaikan lagi ke Dirjen. Untuk tampak muka Bendung Gerak sampai saat ini masih di wilayah Blora,” respon Kepala BBWS Bengawan Solo.

Sementara itu, Kepala Bidang Keterpaduan Infrastruktur SDA, Ali Rahmat, ST, MT menyampaikan bahwa desain terakhir untuk bending gerak ini ada perubahan.

“Berdasarkan hasil Pembahasan Desain Bendungan Karangnongko dengan Balai Teknik Bendungan pada 20 Mei 2021, diputuskan untuk lokasi as bendung dipindahkan dari instream ke offstream. Pertimbangan pemilihan as bendung gerak di offstream karena tidak membutuhkan saluran pengelak sungai, efisiensi waktu pelaksanaan, dan tidak membutuhkan jembatan penghubung antar desa,” ungkap Ali Rahmat.

Bendung Gerak akan berada di perbatasan Desa Mendenrejo Kecamatan Kradenan (Blora), dan Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo (Bojonegoro). Luas Genangan Full Suply Water 1.026,55 ha dan Kapasitas Tampung Efektif 59,1 juta m3.

“Manfaat dari Bendung Gerak ini nantinya untuk suplai Air D.I. Karangnongko Kiri 1.746 Ha sebesar 2,85 m3/dt, suplai Air D.I. Karangnongko Kanan 5.203 Ha           sebesar 7,90 m3/dt . Kemudian untuk Air Baku Blora, Bojonegoro, Ngawi                sebanyak 880 lt/dt, serta PLTMH sebesar 1 MWatt. Potensi irigasi seluas 152.000 hektar,” papar Ali Rahmat.

Sedangkan untuk kebutuhan lahan menurut Ali Rahmat, total seluas 680,3 Ha dengan rincian wilayah Kabupaten Blora 386 Ha dan Kabupaten Bojonegoro 294,3 Ha.

“Untuk pembebasan lahannya nanti akan ada tahapan dan sosialisasinya sendiri dari tim. Untuk anggaran pembebasan lahannya akan di cover dari anggaran APBN pemerintah pusat. Kami minta kerjasamanya untuk dampak sosialnya ke masyarakat, dari hati ke hati,” pintanya.

Atas penjelasan dari Kepala Balai Besar dan timnya tersebut, Bupati meminta agar OPD teknis terkait baik dari Bappeda , DPUPR, Dinrumkimhub, Dinporabudpar hingga Dinas Sosial untuk terus berkomunikasi dengan BBWS Bengawan Solo. Sehingga apa-apa saja yang harus dilakukan Pemkab bisa sejalan dan sesuai time schedulenya.

Untuk diketahui, saat ini masih sampai pada persiapan tahapan pembebasan lahan yakni pemberitahuan perencanaan pembangunan. Bulan Juli akan dilaksanakan pendataan awal untuk konsultasi publik di Agustus. Untuk penetapan lahan mana saja yang akan dibebaskan ditetapkan bulan September hingga Oktober 2021. Adapun target pembangunan selesai pada 2023 akhir.

Turut hadir mendampingi Bupati dalam acara kunjungan kerja tersebut Wakil Bupati, Plt. Kepala Bappeda, Kepala DPUPR, Kepala Dinrumkimhub, perwakilan Disporabudpar dan OPD terkait lainnya. (*Feb)