Pemkab Blora Surati Gubernur, PTM di tengah Pandemi secara bertahap

Bupati H. Arief Rohman, S.IP, M.Si setelah memimpin rapat koordinasi
bupati blora

Pemerintah Kabupaten Blora akhirnya sepakat akan mengirimkan surat kepada Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo, SH, M.IP, terkait permohonan izin penyelenggaraan pendidikan dengan pertemuan tatap muka (PTM) secara bertahap di sekolah.

Keputusan ini disampaikan Bupati H. Arief Rohman, S.IP, M.Si setelah memimpin rapat koordinasi persiapan penyelenggaraan PTM dengan Wakil Bupati, Sekda, Kepala Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan Kabupaten Blora, MKKS, Kepala Kemenag, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, dan perwakilan seluruh kepala sekolah dari jenjang SD, SMP, SMA, hingga SMK, di Ruang Pertemuan Setda Kabupaten Blora, Senin (15/3/2021)

“Setelah kami mendengarkan seluruh masukan dari stakeholder terkait, mulai Kadinas Pendidikan, perwakilan Kepala Sekolah, guru, hingga Dinas Kesehatan. Kita sepakat untuk segera memulai pertemuan tatap muka secara bertahap. Tentu saja akan mengirimkan surat izin terlebih dahulu kepada Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo, SH, M.IP,” kata Bupati H. Arief Rohman, S.IP, M.Si.

“Nanti suratnya saya tanda tangani yang diketahui perwakilan stakeholder hasil kesepakatan bersama. Untuk mulai nya tanggal berapa, kita nanti nunggu balasan Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo, SH, M.IP terlebih dahulu,” ujar Bupati Blora.

Kadinas Pendidikan Blora
Kepala Dinas Pendidikan Kab. Blora

Menurutnya, Bupati Blora menyampaikan bahwa di Jawa Timur seperti di Kabupaten Banyuwangi sudah mulai melaksanakan PTM secara bertahap, dan Blora siap menjadi Kabupaten pertama di Jawa Tengah yang ingin melaksanakan PTM secara bertahap.

“Berdasarkan pantauan perkembangan Covid-19 di gugus tugas Kabupaten Blora, tren nya mulai menurun dan sudah tidak masuk zona merah. Meskipun begitu penyelenggaraan PTM nanti harus tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Teknisnya nanti akan dibahas bersama,” jelas Bupati H. Arief Rohman, S.IP, M.Si.

Lanjutnya, Bupati H. Arief Rohman, S.IP, M.Si menyampaikan sudah satu tahun anak-anak belajar di rumah secara daring dan dinilai tidak efektif karena banyak kendala. Khususnya di wilayah pedesaan, desa hutan, yang berdasarkan laporan Kepala Dinas Pendidikan banyak yang susah signal, dan orangtua sudah angkat tangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!