Ketahanan Pangan Jadi Prioritas, BUMDes Tempuran Blora Kelola Dana Rp180 Juta

Pemerintah Desa Tempuran, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menggelar Musyawarah Desa (Musdes) untuk membahas program dan kegiatan ketahanan pangan di Balai Desa pada Senin (8/9/2025). Pemerintah Desa Tempuran, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menggelar Musyawarah Desa (Musdes) untuk membahas program dan kegiatan ketahanan pangan di Balai Desa pada Senin (8/9/2025).

Blora  Jateng (INFO MEDIA) – Pemerintah Desa Tempuran, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menggelar Musyawarah Desa (Musdes) untuk membahas program dan kegiatan ketahanan pangan di Balai Desa pada Senin (8/9/2025).

Musyawarah dihadiri perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pendamping desa, tokoh masyarakat, perwakilan kelompok tani, BUMDes, serta unsur masyarakat lainnya.

Kepala Desa Tempuran, Keman, dalam sambutannya menegaskan bahwa ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas utama pembangunan desa sesuai arahan pemerintah pusat.

“Dana Desa sebesar Rp693,902,000, wajib dialokasikan minimal 20 persen untuk program ketahanan pangan. Karena itu, kami ingin melibatkan masyarakat agar setiap kegiatan yang dijalankan tepat sasaran dan memberi manfaat nyata,” tegasnya.

Dalam forum musyawarah, peserta aktif berdiskusi mengenai berbagai rencana kegiatan. Usulan yang mengemuka antara lain peningkatan produktivitas pertanian, pengembangan budidaya ikan dan ternak, serta program pelatihan dan pemberdayaan kelompok tani.

Selain itu, juga dibahas mekanisme pengelolaan Dana Desa tahun anggaran 2025 untuk ketahanan pangan.

Perwakilan BUMDes Tempuran, Nyaman Darjo, menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk mengelola dana ketahanan pangan.

Menurutnya, baru tahun ini BUMDes mendapat alokasi dana 20 persen atau sekitar Rp180 juta untuk mendukung program pangan desa.

“BUMDes siap menjadi motor penggerak pembangunan desa, khususnya di sektor perikanan. Dana ini akan kami kelola secara maksimal untuk memberikan manfaat nyata kepada masyarakat. Program yang akan dijalankan antara lain penyediaan bibit ikan sebanyak 700 ribu ekor, pakan, terpal, pompa listrik, pipa selang, jaring, peralatan pendukung, hingga vitamin dan kebutuhan operasional selama tiga bulan,” ungkap Darjo.

Ia menambahkan, BUMDes juga akan berupaya menangkap peluang investasi dan pengembangan usaha lain yang dapat meningkatkan perekonomian warga.

Musyawarah berjalan lancar, partisipatif, dan menghasilkan keputusan bersama yang mengikat seluruh peserta.

Kepala Desa Tempuran, Keman, menutup musyawarah dengan harapan agar program yang telah disepakati mampu meningkatkan kemandirian pangan sekaligus kesejahteraan masyarakat.

“Kami ingin memastikan tidak ada warga yang kesulitan memenuhi kebutuhan pokoknya. Dengan gotong royong, desa kita bisa lebih berdaulat dalam pertanian, perikanan, dan peternakan,” pungkasnya.

Sementara itu, Camat Blora, Hadi Praseno, yang turut hadir dalam acara tersebut mengapresiasi langkah Desa Tempuran dalam merencanakan program ketahanan pangan secara partisipatif. Ia menilai, peran aktif BUMDes dan masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan.

“Pemerintah kecamatan sangat mendukung setiap inovasi desa dalam bidang pangan. Kami berharap BUMDes bisa benar-benar mengelola dana dengan transparan dan akuntabel, sehingga manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat. Ketahanan pangan bukan hanya urusan produksi, tetapi juga bagaimana masyarakat bisa hidup sehat, sejahtera, dan mandiri,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!