BLORA, INFOMEDIA.ID
Bupati Arief Rohman berencana akan membuat prototipe peternakan terpadu, kunjungannya dilapangan bersama Universitas Gajah Mada (UGM) dan PT. Andini Blora Gama Sejahtera (ABGS), Bupati berkomitmen serius dalam memajukan sektor pertanian dan peternakan di Blora, pada Rabu (6/10) di Desa Megeri, Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora.
“Kita menindaklanjuti MoU antara UGM dan Pemda Blora dan PT. ABGS, kita meninjau lokasi yang ada di Desa Megeri, Kecamatan Kradenan. Bersama dengan wakil rektor Prof. Djagal, kita meninjau lokasi yang akan dijadikan pilot project percontohan peternakan terpadu,” ucap Bupati,
Dihadapan Wakil Rektor, Bupati menjelaskan bahwa populasi sapi di Blora sangat besar jumlahnya dan sangat potensial untuk dikembangkan. Selain itu mayoritas mata pencaharian masyarakat adalah peternakan dan pertanian.
“Kalau populasinya menurut data hampir 297 ribu ekor, kalau di Jawa Tengah nomor satu. Dengan jenis sapi PO, Simental, limusin, brahman, ini jenis sapi yang ada di Blora,” jelas Bupati.
“Ini mayoritas dikandangkan di rumah masing-masing, rata-rata tiap rumah punya 2-3 ekor, kalau disini istilahnya Rojo Koyo, dijual ketika untuk nyekolahin anaknya, nikahan, dan kebutuhan mendesak lainnya. Oleh karena itu kita dampingi, kita ingin adanya populasi yang besar ini kita ingin kembangkan secara teknologi dan sebagainya,” sambungnya.
Namun demikian, imbuh Bupati, bahwa sapi dari Blora rata-rata di jual ke luar kota dalam bentuk sapi utuh dan belum diwujudkan dalam produk turunannya, pasalnya Blora pun belum memiliki tempat pemotongan hewan atau RPH modern.
Maka kemudian, kerjasama dengan UGM dan PT ABGS menjadi angin segar untuk mewujudkan prototype peternakan terpadu.
“Disini harapannya di Megeri ini menjadi prototipe percontohan yang modern, mulai dari pakannya, pengolahan, sampai nanti pemasarannya. Kedepan kita ingin punya pabrik pakan, breeding, penggemukan, RPH, dan pengolahan pasca penggemukan,” kata Bupati.
Bupati Arief juga berharap dengan kerjasama ini nantinya usaha peternakan sapi dan turunanya secara komprehensif di Blora ini dapat melibatkan masyarakat dan anak-anak muda setempat, sekaligus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Blora.
“Kami mohon kerjasama yang sudah ditandatangani kemarin untuk seperti apa tahapannya, kita siap dengan segenap Pemerintah Kabupaten, Kecamatan hingga Desa siap untuk mendukung program kerjasama ini,” jelasnya.
Sebagai informasi, bahwa UGM mengelola kawasan hutan dengan tujuan khusus atau KHDTK seluas 11 ribu hektar yang ada di Blora dan sekitar 300 hektar diantaranya berada di Desa Megeri. Sehingga dukungan dari pihak UGM akan sangat dibutuhkan dalam memajukan Blora.

Sementara itu, Prof Djagal menjelaskan bahwa harapannya sinergi dengan berbagai stakeholder dapat terus berjalan dengan baik. Pihaknya pun menyatakan kesiapannya dalam mendukung pembangunan di sektor peternakan dan pertanian di Blora.
“Kami bersilaturahmi untuk membangun Blora dengan sinergi stakeholder, yaitu akademisi, bisnis, dan government, sinergi Andini, Blora, dan Gajah Mada,” ucapnya.
Prof Djagal mendorong agar Blora nantinya dapat menjadi one stop service dalam peternakan sapi, sehingga peternak Blora tidak hanya mengekspor sapi ke luar daerah dalam bentuk sapi utuh namun bisa menjadi produk turunannya.
“Sayangnya sapi di ekspor luar provinsi dalam bentuk utuh, padahal kalau disini menjadi one stop service dalam hal peternakan ini menjadi luar biasa sekali, dari hulu ke hilir,” katanya.
Pihaknya menambahkan, masyarakat Blora nantinya dapat mengembangkan potensi peternakan menjadi aset, yang kemudian menjadi capital. Sehingga dengan adanya produk turunan bisa bernilai ekonomis dan menghasilkan rupiah.
Kemudian, Wakil Rektor beserta rombongan melakukan kunjungan lapangan di sejumlah titik lokasi yang akan dijadikan peternakan terpadu di Desa Megeri. Pihaknya menilai, kedepannya terkait sektor pertanian dan peternakan yang ada di Megeri potensial untuk dikembangkan.
“Setelah kami meninjau lokasi yang ada di Desa Megeri ini, kami berkesimpulan bahwa daerah ini memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai pusat peternakan sebagai percontohan,” ungkap Prof Djagal.
“Lokasi tadi kemudian akan kami kaji lebih detail lagi secara teknis juga penyiapan SDM seperti adik-adik disini untuk ditraining di UGM, mudah-mudahan Megeri bisa maju dan Blora menjadi sejahtera,” lanjutnya.
Kemudian, dari PT ABGS, Dra. Erni Februaria M. Si menyatakan kesiapannya untuk mendukung pengembangan sektor peternakan dan pertanian di Blora.
“Kami PT ABGS, bersama UGM dan Pemkab Blora dengan maksud yang mulia ini kita berharap nanti bisa membuat peternakan terpadu yang secara sustainable dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat Blora,” paparnya.
Ditambahkannya, sebagai langkah awal, penyediaan pakan ternak seperti tanaman hijau dan turunannya menjadi salah satu poin penting.
Sehingga nutrisi untuk sapi dapat terpenuhi. Kedepannya, pihaknya berencana untuk mendorong ketersediaan pakan yang optimal, tentu dengan melibatkan masyarakat.
Sedangkan Komisaris PT ABGS Dandung Sri Harminto, berharap kerjasama ini sebagai langkah awal memajukan peternakan yang ada di Blora.
“Kita harapkan ini adalah langkah awal, kalau sepintas lihat lahannya, ketersediaan airnya, ini potensi yang luar biasa. Tinggal diperlukan teknologi, kita harapkan semua stakeholder bersinergi,” terangnya.
“Harus kontinyu, step by step, perlu kerjasama, keahlian, regulasi dan tentunya planning bisnis yang bagus,” lanjutnya. (G&F).