Desa Megiri Pilot Project Pengembangan Potensi Pertanian Dan Peternakan Terpadu

Penandatanganan MoU, Bupati Arief bersama Wakil Rektor UGM dan Direktur Utama PT. ABGS, di beranda Balairung UGM Yogyakarta, pada Selasa (5/10).

BLORA, INFOMEDIA.ID

Pemerintah Kabupaten Blora bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan PT. Andini Blora Gama Sejahtera (ABGS) melaksanakan penandatanganan kesepakatan bersama atau memorandum of understanding (MoU) untuk bersama-sama membangun potensi Blora, Selasa (5/10) sore.

Yakni membangun dan mengembangkan potensi sektor pertanian dan peternakan. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Bupati H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., dengan Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng., yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan (PPK), Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., dan Direktur Utama PT. ABGS, Teguh Budi Pramono, di beranda Balairung UGM Yogyakarta.

Turut menyaksikan, Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST., MM., Ketua DPRD HM. Dasum, SE., MMA., Sekda Komang Gede Irawadi, SE, M.Si, Dekan Fakultas Peternakan, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Dekan Fakultas Kehutanan dan OPD terkait.

Ketiga pihak sepakat untuk membangun kawasan pertanian dan peternakan terpadu di Kabupaten Blora, dengan pilot project Desa Megeri, Kecamatan Kradenan.

Desa Megiri merupakan salah satu desa perbatasan di wilayah ujung selatan Kabupaten Blora dengan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

“Alhamdulillah, rasanya seperti mimpi. Bisa melaksanakan kesepakatan bersama dengan Rektor UGM, dan para alumni senior sukses yang kini bersedia membantu kita lewat PT. ABGS. Jadi PT. ABGS singkatan dari Andini Blora Gama Sejahtera ini dijalankan oleh para diaspora Blora yang sudah sukses. Kini beliau-beliau ini turun gunung membantu kita untuk mensejahterakan masyarakat Blora. Salah satunya Mas Teguh Budi Pramono selaku Dirut PT. ABGS yang juga alumni UGM,” terang Bupati.

Bupati mengucapkan terimakasih kepada UGM dan PT. ABGS yang telah bersedia untuk memulai, bersama-sama mengembangkan potensi pertanian dan peternakan secara terpadu di Kabupaten Blora.

Menurutnya, hampir 50 persen wilayah Blora adalah hutan, dan mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah petani dan peternak.

“Maka sektor ini menjadi fokus kami dalam merancang pembangunan yang tidak akan bisa jika dilakukan oleh Pemkab sendiri. Perlu adanya pengawalan dari para ahli dan pemilik modal. Nah, disinilah UGM sebagai gudangnya ilmu pertanian, peternakan dan kehutanan kita rangkul, sedangkan PT. ABGS sebagai investornya,” terang Bupati.

Terlebih sejak UGM mengelola ribuan hektar lahan hutan KHDTK Getas Ngandong di Kecamatan Kradenan wilayah selatan, termasuk Desa Megeri.

Sehingga pengembangan model pertanian dan peternakan terpadu ini bisa didirikan pada lahan ini.

“Mohon doanya, jika ini berhasil akan kita replikasikan ke desa-desa lainnya,” ucap Bupati Arief.

Bupati menerangkan bahwa sekarang kondisi jalan tembus dari Randublatung-Getas-Ngawi dan akses menuju Megeri juga kondisinya rusak.

Sehingga pihaknya memohon UGM bisa membantu untuk mengupayakan pembangunan akses jalan tembus ini yang akan sangat mendukung pembukaan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

“Apalagi para pengambil kebijakan di negeri ini mayoritas lulusan UGM. Presidennya alumni Kehutanan UGM, Menteri PUPR nya alumni UGM, bahkan Gubernur Jawa Tengah adalah Ketua KAGAMA. Ada kampus lapangan Fakultas Kehutanan juga disana. Semoga kita bisa dibantu,” harap Bupati.

Pihaknya berharap MoU ini tidak hanya fokus pada peternakan dan pertanian saja, namun kedepan bisa dikembangkan lagi di banyak sektor.

Bupati mengaku sedang giat-giatnya menjalin kerjasama dengan banyak perguruan tinggi agar bisa membantu pembangunan Blora.

Penandatanganan MoU, Bupati Arief bersama Wakil Rektor UGM dan Direktur Utama PT. ABGS, di beranda Balairung UGM Yogyakarta, dihadiri pula Wakil Bupati Blora, Sekda, Ketua DPRD, Plt. Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, dan jajaran PT. ABGS, pada Selasa (5/10).
Penandatanganan MoU, Bupati Arief bersama Wakil Rektor UGM dan Direktur Utama PT. ABGS, di beranda Balairung UGM Yogyakarta, dihadiri pula Wakil Bupati Blora, Sekda, Ketua DPRD, Plt. Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, dan jajaran PT. ABGS, pada Selasa (5/10).

Sementara itu, Teguh Budi Pramono selaku Dirut PT ABGS merasa senang bisa ikut berkontribusi membangun Blora lewat program pengembangan pertanian dan peternakan terpadu ini.

“Niat kita untuk membantu pembangunan Blora, dengan mengembangkan potensinya. Kita siapkan kelembagaannya, legal standingnya, sampai pendampingan hukumnya. Nantinya industri pertanian dan peternakan akan kita rintis bersama dari hulu hingga hilir. Semoga lancar,” ungkap Teguh, yang juga alumnus UGM asli Blora (Kedungjenar).

Sambutan hangat juga disampaikan Rektor UGM, Profesor Panut yang menyaksikan penandatanganan secara daring dari Jakarta.

Pihaknya menyatakan siap membantu Kabupaten Blora dengan segudang disiplin ilmu yang ada di kampus yang ia pimpin.

“Keberadaan perguruan tinggi tidak hanya mencetak SDM unggul saja, namun juga mengaplikasikan kelimuannya kepada masyarakat. Lewat MoU ini kami menyatakan siap membantu Blora. Tadi sudah hadir Dekan Fakultas Peternakan, Kehutanan, dan Teknologi Pertanian. Tidak menutup kemungkinan fakultas lainnya bisa ikut membantu,” kata Prof Panut.

Sedangkan Prof. Djagal Wiseso mengapresiasi hadirnya tiga unsur, yakni akademisi, pemilik modal, dan pemerintah daerah untuk bersama-sama membangun potensi yang ada.

“Sesuai dengan nama PT. ABGS, disini bisa kita urai ada unsur A Akademisi, B Businessman, dan G Goverment, yang bersatu untuk mewujudkan keSejahteraan masyarakat pedesaan. Sangat bagus, ini akan bisa menjadi percontohan,” pujinya.

Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus,. DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng, yang juga diaspora Blora asli Desa Kebonrejo, Kecamatan Banjarejo, sebagai tim teknis tindak lanjut MoU ini, mengatakan sudah melakukan survey lapangan ke Desa Megeri.

“Beberapa waktu lalu saya dengan Fakultas Kehutanan sudah pernah survey kesana (Megeri). Ada 3 titik yang cocok untuk membangun peternakan dan pertanian terpadu. Semoga dalam waktu dekat bisa kita putuskan agar bisa segera memulai program ini,” ujarnya singkat.

Usai penandatanganan MoU di Balairung UGM, rombongan bergeser di Gedung Fakultas Peternakan untuk berdiskusi tahapan tindak lanjut program pengembangan pertanian dan peternakan terpadu ini.

Hadir mendampingi Bupati, Wakil Bupati, Sekda, Ketua DPRD, Plt. Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, dan jajaran PT. ABGS. (G&F).