INFO MEDIA, REMBANG – Dalam semangat memperkuat kolaborasi lintas sektor demi suksesnya penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional, BPJS Kesehatan Cabang Pati kembali menunjukkan komitmennya melalui kegiatan sosialisasi bersama anggota Komisi IX DPR RI. Untuk kedua Kalinya, kegiatan strategis ini menyasar kalangan perawat yang tergabung dalam Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di tingkat daerah Kabupaten Rembang.
Sosialisasi yang berlangsung di Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang, Minggu (13/04) dihadiri oleh para pengurus Cabang serta Dewan Pengurus Komisariat (DPK) PPNI dari tiga kecamatan strategis: Sulang, Sumber, dan Bulu. Ketiganya dikenal sebagai wilayah dengan aktivitas pelayanan kesehatan primer yang padat dan memiliki peran signifikan dalam menyukseskan pelayanan Program JKN di daerah tersebut.
Camat Sulang, Arief Dwi Sulistya, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa Program JKN sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama bagi warga kurang mampu yang sebelumnya terkendala dalam mengakses layanan kesehatan karena persoalan biaya.
“Program JKN ini benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat kecil. Banyak warga kami yang sebelumnya kesulitan berobat, kini bisa mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus takut soal biaya. Ini adalah bentuk kehadiran negara yang nyata di tengah masyarakat,” ujarnya.
Arief juga menyampaikan dukungan penuh terhadap keberlangsungan Program JKN dan berharap kualitas layanan kesehatan di fasilitas pelayanan, khususnya puskesmas dan klinik di wilayah Sulang, terus meningkat.
“Kami di tingkat kecamatan juga ikut mengawasi kualitas layanan. Pelayanan yang ramah, cepat, dan solutif itu penting agar masyarakat merasa dilayani dengan baik. Kami mendorong agar tenaga kesehatan tetap menjaga etika dan semangat pelayanan kepada warga,” tambahnya.
Hadir dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, memberikan penekanan khusus pada pentingnya keterlibatan perawat sebagai garda terdepan dalam implementasi JKN. Dalam sambutannya yang disampaikan penuh semangat, Edy menggaris bawahi bahwa Program JKN bukan hanya tentang mekanisme pembiayaan, tetapi lebih dalam dari itu. Keberpihakan negara terhadap hak dasar warga negaranya, hak atas layanan kesehatan yang layak dan merata.
“Kita semua tahu, sistem kesehatan nasional yang baik tidak akan berjalan optimal tanpa tenaga kesehatan yang solid dan profesional. Saudara-saudara perawat di lapangan memiliki peran yang sangat krusial. Tanpa perawat, layanan kesehatan tidak akan sampai secara optimal ke masyarakat,” ujar Edy Wuryanto di hadapan ratusan peserta sosialisasi yang terdiri dari perwakilan perawat puskesmas.
Edy juga mengajak para perawat untuk menjaga kualitas pelayanan kepada masyarakat di tengah berbagai tantangan yang dihadapi sektor kesehatan. Menurutnya, konsistensi dan dedikasi tenaga kesehatan adalah aset utama bangsa.
“Sebagai Anggota DPR RI dari Komisi IX yang membidangi kesehatan, saya terus mendorong agar program JKN tidak hanya berjalan administratif, tetapi juga memberikan dampak nyata di lapangan. Dan itu bisa tercapai jika seluruh elemen kesehatan, termasuk perawat, benar-benar memahami peran strategisnya,” tegas Edy.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pati, Wahyu Giyanto, turut memaparkan perkembangan dan tantangan Program JKN di wilayah kerja Cabang Pati, termasuk Kabupaten Rembang. Ia menyampaikan apresiasi kepada para perawat yang telah berperan aktif dalam menyukseskan Program JKN selama ini.
“Kami dari BPJS Kesehatan menyadari bahwa pelayanan di fasilitas kesehatan sangat bergantung pada kualitas tenaga kesehatan, salah satunya adalah perawat. Karena itu, kami ingin memastikan bahwa setiap tenaga perawat memahami peran pentingnya dalam memberikan layanan bermutu kepada peserta JKN,” jelas Wahyu.
Ia juga memaparkan berbagai inovasi yang dilakukan BPJS Kesehatan dalam meningkatkan kualitas layanan, mulai dari pemanfaatan teknologi digital, edukasi kepada peserta, hingga penguatan sinergi dengan fasilitas kesehatan.
“Kita ingin memastikan bahwa peserta JKN merasa puas dan mendapatkan pelayanan terbaik. Namun untuk itu, diperlukan sinergi antara penyelenggara program, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Perawat, sebagai pihak yang bersentuhan langsung dengan peserta, tentu menjadi ujung tombak dari pelayanan tersebut,” pungkasnya.
Jika tenaga medis adalah jantung layanan kesehatan, maka JKN adalah nadinya. Dan selama keduanya berdetak seirama, harapan untuk pelayanan kesehatan yang adil, merata, dan bermutu akan tetap hidup di tengah masyarakat Indonesia, termasuk di pelosok Kabupaten Rembang.