Berawal Dari Demam Tifoid, Warga Rembang Merasakan Manfaat Nyata BPJS Kesehatan Hingga Membaik

Berawal Dari Demam Tifoid, Warga Rembang Merasakan Manfaat Nyata BPJS Kesehatan Berawal Dari Demam Tifoid, Warga Rembang Merasakan Manfaat Nyata BPJS Kesehatan

INFO MEDIA, REMBANG – Program Jaminan Kesehatan Nasional  melalui BPJS Kesehatan terus menunjukkan bukti nyata manfaat yang dirasakan terutama bagi mereka yang kurang mampu.

Salah satu kisah yang menyentuh datang dari Sri Wahyuni (40), seorang ibu rumah tangga asal Desa Nyamplungsari, Rembang, yang saat ini sedang mendampingi suaminya menjalani perawatan di Klinik Pratama Sawaf Rembang, Kamis (20/2).

Suaminya telah dirawat selama tiga hari akibat penyakit demam tifoid, dan kini kondisi kesehatannya perlahan membaik.

Demam tifoid, atau yang lebih dikenal dengan tipes, adalah penyakit infeksi bakteri yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Penyakit ini biasanya menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri tersebut. Gejalanya sering kali mencakup demam tinggi yang berkepanjangan, sakit perut, kehilangan nafsu makan, dan rasa lelah yang berkepanjangan.

Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pendarahan usus atau bahkan perforasi usus. Penyakit ini masih menjadi ancaman kesehatan di banyak wilayah, terutama di daerah dengan sanitasi yang kurang memadai.

Sri menceritakan awal gejala suaminya sakit sebelum dibawa ke klinik dan dilakukan perawatan rawat inap. Ia mengungkapkan bahwa suaminya sering terlambat makan, dan tidak memperhatikan makanan yang dimakan, kemudian 3 hari sebelum di bawa ke klinik suaminya mengeluh kurang enak badan dan merasa badannya panas.

“Awalnya, suami saya mengalami demam tinggi yang tidak turun-turun selama beberapa hari. Selain demam, juga mengeluh sering pusing, sakit perut, dan tubuhnya terasa sangat lemas. sudah saya obati dengan obat seadanya tetapi  tapi kondisinya semakin memburuk,” tuturnya.

Kekhawatiran Sri bertambah saat suaminya di bawa ke klinik Sawaf, karena dokter yang melakukan pemeriksaan menginstruksikan bahwa suaminya harus dirawat inap untuk dilakukan perawatan secara intensif. Mengetahui hal tersebut Sri bingung akan pembayaran rawat inap nanti bagaimana? Dan harus membayar dengan apa?

“Bukan hanya soal kesehatannya, tapi juga soal biaya pengobatan. Kami sedang mengalami kesulitan keuangan, dan jujur saya tidak tahu bagaimana kami bisa membayar biaya rumah sakit kalau harus ditanggung sendiri,” ungkap Sri dengan mata berkaca-kaca.

Dengan penghasilan yang pas-pasan setiap bulannya, Sri merasakan kesulitan dalam hal finansial yang membuatnya harus berfikir keras bagaimana caranya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ditambah dengan kondisi sekarang suaminya jatuh sakit, yang merupakan sosok pencari nafkah dalam keluarga.

Namun, kekhawatiran Sri perlahan terobati dengan adanya dukungan dari BPJS Kesehatan. Program JKN yang ditujukan untuk membantu masyarakat dalam menjamin seluruh biaya pengobatan suaminya.

“Selama tiga hari suami dirawat, kami sama sekali tidak dikenakan biaya apa pun. Semuanya dijamin oleh BPJS Kesehatan, dan pelayanan dari tenaga medis di sini juga sangat baik,” tambah Sri dengan penuh rasa syukur.

Menurut keterangan dari tenaga medis klinik Pratama Sawaf, kondisi suami Sri telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah menjalani perawatan selama beberapa hari.

Berkat perawatan yang cepat dan menyeluruh, suami Sri Wahyuni kini sudah mulai membaik. Sri juga menuturkan bahwa ia sangat terkesan dengan pelayanan yang diberikan oleh klinik dan para tenaga medis.

“Semua sangat membantu dan tidak ada pungutan biaya sama sekali. Mereka bekerja dengan sangat profesional, memberikan penjelasan secara detail tentang kondisi suami saya, dan selalu memantau perkembangan kesehatan suami saya dengan teliti,” ujar Sri.

Sri mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan atas program yang mulia ini, program JKN sangat membantu keluarganya.

“Tanpa BPJS, saya tidak tahu bagaimana nasib suami saya, bagaimana saya bisa membayar dan bagaimana cara kami untuk mencari biaya untuk pengobatan suami. Kami sedang dalam kondisi ekonomi yang sulit, tapi berkat adanya JKN, semua biaya pengobatan bisa ditanggung dan suami saya bisa dirawat dengan baik. Saya sangat bersyukur,” tuturnya.

Sri berharap agar program JKN ini bisa terus ditingkatkan dan menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.

“Program ini sangat membantu keluarga-keluarga seperti kami. Harapannya, semakin banyak orang yang bisa merasakan manfaat dari BPJS Kesehatan, terutama di masa-masa sulit seperti ini,” tutupnya. (Cp).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!