Blora (INFO MEDIA) – Masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 membawa lonjakan pengunjung di objek wisata Noyo Gimbal yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Bangsri, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora. Rata-rata kunjungan wisatawan selama libur panjang tersebut mencapai sekitar 1.000 orang per hari.
Pengelola Wisata Noyo Gimbal, Kasidin, mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung pada momentum libur sekolah dan Nataru kali ini meningkat signifikan dibandingkan hari biasa. Tingginya kunjungan tersebut juga didukung kondisi cuaca yang relatif cerah.
“Rata-rata saat ini sekitar 1.000 pengunjung per hari. Semoga bisa bertahan sampai tahun baru. Kendala utama kami memang cuaca, kalau cerah insyaallah pengunjung ramai,” ujarnya.
Kasidin menyebutkan, lonjakan pengunjung tidak hanya berasal dari wisatawan lokal, tetapi juga dari luar daerah. Di antaranya dari Kabupaten Pati, Rembang, Grobogan, hingga wilayah Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Blora.
“Banyak wisatawan luar daerah yang datang, kemudian ditambah wisatawan lokal,” katanya.
Meski demikian, secara akumulatif jumlah pengunjung sepanjang tahun 2025 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2024, total kunjungan tercatat sekitar 500 ribu orang, sementara tahun ini diperkirakan hanya mencapai 300 ribu pengunjung.
Menurut Kasidin, penurunan tersebut dipengaruhi sejumlah faktor, salah satunya musim hujan yang berdampak pada minat kunjungan wisata.
Ke depan, pihak pengelola berkomitmen untuk mendongkrak kembali jumlah kunjungan tahunan melalui inovasi dan peremajaan wahana. Upaya tersebut diharapkan mampu menarik wisatawan untuk kembali berkunjung.
“Tantangan sektor wisata itu nyata, terutama soal kenyamanan pengunjung. Kami tetap berkomitmen menggelar event tahunan seperti festival lampion, namun di sisi lain fasilitas juga harus diperbarui, tidak hanya sekadar perawatan,” jelasnya.
Saat ini, Wisata Noyo Gimbal memiliki 11 wahana permainan, dengan wahana kereta sawah menjadi yang paling diminati pengunjung.
Selain itu, pengelola juga berencana menambah fasilitas penginapan bagi wisatawan luar daerah yang ingin bermalam. Namun, rencana tersebut masih terkendala biaya pembangunan yang cukup tinggi.
“Saat ini baru tersedia satu kamar untuk menginap. Idealnya ada empat sampai lima kamar agar bisa mengakomodasi pengunjung yang ingin bermalam,” katanya.
Sementara itu, salah seorang pengunjung asal Kedungtuban, Blora, Ika Feby, mengaku nyaman berwisata di Noyo Gimbal. Ia menilai harga tiket masuk dan makanan masih terjangkau.
“Tiket masuk hanya Rp2.500, makanan di dalam wisata mulai Rp7.000. Udara juga tidak terlalu panas, jadi nyaman untuk bersantai,” ujarnya.

