Ribuan Atlet Meriahkan Kejurda VII NU Tingkat Jateng di Blora

BLORA

BLORA, INFOMEDIA.ID.

Bupati H. Arief Rohman, SIP, M. Si menyampaikan event Kejurda VII PW Pencak Silat Nahdatul Ulama Pagar Nusa Tingkat Jawa Tengah, semula rencananya akan dilaksanakan di Kabupaten Kudus namun karena suasana belum memungkinkan event tersebut akhirnya digelar di Kabupaten Blora Jawa Tengah.

“Memang suasana di Kudus belum memungkinkan, sementara ini dilaksanakan di Blora dulu, tepatnya di GOR Mustika. Moment Kejurda ini diharapkan nantinya akan melahirkan atlet- atlet yang berprestasi untuk dapat mengikuti kejuaraan tingkat nasional pencak silat di Jakarta,” ucap Bupati Arief, pada Minggu (13/3).

BLORA

“Insya Allah kemungkinan pelaksanaannya di bulan Maret ini, di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Maret (25-27/3) mendatang,” ungkapnya.

Arief sapaan akrab Bupati Blora menambahkan acara event Kejurda VII ini dihadiri kurang lebih sebanyak 1200 atlet pencak silat dan tentunya dengan tetap mematuhi peraturan pemerintah yakni protokol kesehatan (prokes) ditengah pandemi Covid.

“Kami mengimbau prokes tetap dijaga, baik di asrama maupun dalam event hari ini. Dan kami berharap dari seluruh atlet di Jawa Tengah nantinya turut memacu prestasi, agar dapat menjadi juara satu di Kejuaraan Nasional nantinya,” jelasnya.

Terkait penginapan, lanjut Bupati, dari sejumlah atlet di Jawa Tengah hari ini, kita sebar di beberapa titik 7 – 8 tempat di wilayah Kabupaten Blora.

“Ada 7 sampai 8 tempat untuk para atlet. Insya Allah, kegiatan hari ini dapat berjalan lancar dan kondusif. Tak lepas juga peran dari semua stakeholder,” kata Bupati Blora, Arief Rohman.

“Ini event khusus dari internal, jadi tidak ada penonton. Sekali lagi event ini khusus untuk peserta dan official,” imbuhnya.

Sementara, Ketua Panitia Kejurda VII PW Pencak Silat Nahdatul Ulama Pagar Nusa Jawa Tengah, Khusnul Hasim mengatakan ini baru kali pertama di gelar dengan menggunakan Digital Spooring.

Menurutnya, digital spooring lebih berkembang, berkualitas, lebih efektif dan lebih bagus baik dalam penjurian, dibandingkan penjurian secara manual.

“Seperti di IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), hadirnya Digital Spooring lebih efektif dan berkualitas dalam penjurian maupun penilaian,” jelas Ketua Panitia Kejurda VII PW Pencak Silat Nahdatul Ulama Pagar Nusa Jawa Tengah, Khusnul Hasim.

“Mulai dari pertandingan maupun penjurian, sehingga diharapkan nantinya akan benar- benar menghasilkan atlet- atlet yang signifikan untuk mewakili Jawa Tengah memperebutkan medali- medali emas di Kejurnas mendatang,” terangnya. (*Gun).